Surely every person is a traveler
who’s searching for our lost other half.
Being in love is like a tightrope.
I’m a crying clown.
Even I’m trying to hide this feeling while juggling,
I can’t cover it any more.
Save me oh save me oh save me
I’m here. Find me.
Help me oh help me please oh save me
Take me away from this narrow sky. save me
I feel like an unoccupied swing
without you.
I said I’m afraid to hurt someone,
but in reality I’m afraid to be hurt.
Save me oh save me oh save me
Don’t look away from me. Smile.
Help me oh help me please oh save me
Tell me true love and freedom. save me.
Change yesterday’s monologue into a prologue.
Memory oh Our everyday life continues.
Save me oh save me oh save me
I’m here. Find me.
Help me oh help me please oh save me
Take me away from this narrow sky. save me
Surely every person is a traveler
who’s searching for our lost other half.
Cr:https://crijindonesia.wordpress.com/
SARANG_UNDA
Sabtu, 05 Oktober 2019
Selasa, 18 Oktober 2016
Takdir ?
Apakah takdir
itu? Aku tak tahu beberapa hari yang lalu aku, ayah, dan dua orang sepupuku
bepergian jauh awalnya kita punya niatan untuk buka usaha warung kecil-kecil
ditempat yang sangat jauh. Tapi bukannya buka usaha kami malah merugi karena persiapan
yang kurang matang, daripada rugi lebih banyak lagi kamipun memutuskan untuk
pulang kampung saja. Jam enam sore kami tiba ditempat tujuan tersebut dan malam
berganti pagi saat fajar menyingsing kami keluar dari yang kami singgahi lalu
berjalan-jalan pagi sambil melihat situasi dilingkungan sekitar kami juga
berkunjung kerumah seseorang yang dikenal ayah disana kami disuguhi minum dan
camilan dan bercerita beberapa hal dari alasan kami datang kesana.
Karena tidak
mengganggu mereka lebih lama kami pun pamit dan kembali kerumah yang kami
singgahi dan bilang bahwa kami akan pulang hari itu. Kurang dari 24 jam kami
disana sungguh tidak ku sangka berasa mimpi saja bisa sampai ketempat yang
begitu jauh, haripun kepala ku masih terasa pusing padahal sudah seminggu. Saat
pulang ada tetangga bertanya kemana kami 2 hari tidak terlihat dan ku ceritakan
saja perjalananku yang sekejap itu dan beliau bilang itu bagian dari takdir dan
rezekiku, benarkah?
Kamis, 17 Desember 2015
Sabtu, 15 Agustus 2015
SARANG UNDA
Sarang unda ini nama baru dari blogku, semoga ini bisa jadi nama tetapnya dan tidak gonta ganti lagi.
Sarang bisa berarti tempat tinggal kan ada tuh yang namanya sarang burung, jadi menurutku itu artinya rumahnya burung, jadi ku ambil kata "sarang" kan mirip bahasa negara lain (Korea) gaya-gaya pakai bahasa asing padahal bahasa sendiri. Sedangkan "unda" dalam bahasa Banjar yang artinya aku, unda digunakan dalam bahasa sehari-hari masyarat banjar asli, walaupun menurutku kata"unda" agak sedikit kasar bahasa halusnya "ulun" bisa disetarakan dengan bahasa Indonesianya "saya" bukan kah saya sedikit halus dibanding aku, mungkin kalau diibaratkan di Jakarta "Gue".Lawan kata dari unda yaitu "nyawa" yang artinya kamu.
unda = aku = gue
nyawa = kamu = loe
ini kata-kata yang dipakai dalam pergaulan dengan teman yang sebaya. Meski aku sendiri suku Banjar aku tak pernah menggunakan kata "unda - nyawa"
ulun = saya
pian = anda
sedangkan dua kata ini biasa digunakan untuk orang yang lebih tua atau dihormati.
kembali kesarang unda jadi yang kumaksud disini adalah rumahku dimana aku tinggal dan apasaja yang bisa kulakukan seolah-olah seperti dirumah sendiri, dan semoga ini bisa membawa kearah yang lebih baik bisa bermanfaat untukku maupun orang lain
Sarang bisa berarti tempat tinggal kan ada tuh yang namanya sarang burung, jadi menurutku itu artinya rumahnya burung, jadi ku ambil kata "sarang" kan mirip bahasa negara lain (Korea) gaya-gaya pakai bahasa asing padahal bahasa sendiri. Sedangkan "unda" dalam bahasa Banjar yang artinya aku, unda digunakan dalam bahasa sehari-hari masyarat banjar asli, walaupun menurutku kata"unda" agak sedikit kasar bahasa halusnya "ulun" bisa disetarakan dengan bahasa Indonesianya "saya" bukan kah saya sedikit halus dibanding aku, mungkin kalau diibaratkan di Jakarta "Gue".Lawan kata dari unda yaitu "nyawa" yang artinya kamu.
unda = aku = gue
nyawa = kamu = loe
ini kata-kata yang dipakai dalam pergaulan dengan teman yang sebaya. Meski aku sendiri suku Banjar aku tak pernah menggunakan kata "unda - nyawa"
ulun = saya
pian = anda
sedangkan dua kata ini biasa digunakan untuk orang yang lebih tua atau dihormati.
kembali kesarang unda jadi yang kumaksud disini adalah rumahku dimana aku tinggal dan apasaja yang bisa kulakukan seolah-olah seperti dirumah sendiri, dan semoga ini bisa membawa kearah yang lebih baik bisa bermanfaat untukku maupun orang lain
Langganan:
Postingan (Atom)